Pengertian dan Dampak Parenting Otoritatif (Authoritative Parenting atau Propagative Parenting) bagi Perkembangan Anak

Orang tua merupakan guru pertama bagi anak dalam mempelajari banyak hal dalam kehidupan, baik secara akademik maupun kehidupan non akademik (umum). Itulah mengapa, orang tua mempunyai tanggung jawab besar dalam memberikan asuhan yang tepat untuk anak. Setiap orang tua perlu punya dasar pola asuh yang baik agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang bisa dan sesuai dengan masyarakat.

Masing-masing orang tua tentu berhak memutuskan pola asuh yang tepat untuk mendidik dan membesarkan anak. Yang perlu diingat, bahwa pola asuh akan memengaruhi kepribadian dan karakter anak di masa mendatang.

Pengertian Parenting Otoritatif (Authoritative parenting atau propagative parenting)

Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting atau propagative parenting ) adalah salah satu gaya pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak-anak, tetapi mereka juga bersikap responsive, menghargai dan menghormati pemikiran, perasaan, serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan keputusan.

Baca Juga :  Anak yang Tidak Percaya Diri ini Penyebab dan Cara Mengatasi

Anak-anak prasekolah dari orang tua yang otoritatif cenderung lebih percaya pada diri sendiri, pengawasan diri sendiri, dan mampu bergaul baik dengan teman-teman sebayanya. Pengasuhan otoritatif juga diasosiasikan dengan rasa harga diri yang tinggi, memiliki moral standar, kematangan psikososial, kemandirian, sukses dalam belajar, dan bertanggung jawab secara sosial.

Ciri-ciri Parenting Otoritatif (Authoritative parenting atau propagative parenting)

Orang tua yang otoritatif sering menggunakan konsekuensi logis yang sering kali mengajarkan pelajaran hidup. Mereka juga menggunakan kedisiplinan yang positif untuk mencegah masalah perilaku dan untuk memperkuat perilaku baik anak-anak mereka. Jadi mereka mungkin lebih cenderung menciptakan sistem penghargaan dan memuji perilaku yang mereka anggap baik

Berikut Ciri-ciri Parenting Otoritatif (Authoritative parenting atau propagative parenting)

  1. Mendengarkan kemauan anak.
  2. Membiarkan anak untuk mengekspresikan pendapat
  3. Mendorong anak untuk mendiskusikan pilihan,
  4. Menumbuhkan kemandirian dan memberikan pendapat.
  5. Orangtua memberikan batasan, konsekuensi, dan harapan pada perilaku anak.
  6. Orangtua mengekspresikan kehangatan.
  7. Orangtua mengelola disiplin yang adil dan konsisten saat anak melanggar aturan.
Baca Juga :  Wajib Tahu!!! Dampak Pola Asuh bagi Perkembangan Anak

Dampak Parenting Otoritatif (Authoritative parenting atau propagative parenting)

Pola asuh ini memberikan batasan perilaku yang jelas dan konsisten. Selain itu, pola asuh autoritatif enggak menggunakan kekerasan dalam mengasuh anak. Di sini, orang tua akan mendorong adanya diskusi dengan anak.

Berikut Dampak Parenting Otoritatif (Authoritative parenting atau propagative parenting) menurut para ahli :

  1. Memiliki keterampilan sosial yang baik.
  2. Terampil menyelesaikan permasalahan.
  3. Mudah bekerjasama dengan orang lain-lain.
  4. Lebih peracaya diri.
  5. Tampak lebih kreatif.

Anak-anak yang dibesarkan dan tumbuh dengan kedisiplinan cenderung bahagia dan sukses. Mereka juga cenderung lebih baik dalam membuat keputusan dan mengevaluasi risiko keselamatan mereka sendiri. Peneliti menemukan bahwa anak-anak yang memiliki orang tua otoritatif sangat mungkin menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, yang merasa nyaman mengekspresikan pendapat mereka.